Komunikasi Politik

Karakteristik Komunikasi
(Resume Mata Kuliah Komunikasi Politik)

Manusia merupakan makhluk sosial (zoon politikon) yang tidak bisa hidup sendiri melainkan butuh manusia yang lain. Kesaling keterikatan manusia satu dengan yang lain terjadi melalui komunikasi, tanpa komunikasi manusia tidak bisa melakukan interaksi dengan yang lainnya. Komunikasi manusia bisa digolongkan menjadi dua, komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal umum digunakan oleh manusia karena komunikasi ini menggunakan simbol-simbol bahasa. Sedangkan komunikasi non-verbal jumlahnya sangat banyak sebab komunikasi jenis ini disampaikan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi verbal melainkan berupa isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh, bentuk penampilan, intonasi suara, gaya bicara dan lain sebaginya.

Berbicara mengenai komunikasi, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian komunikasi. Definisi komunikasi sangat banyak dari masa ke masa terjadi perbedaan dalam mengartikan komunikasi. Ada yang mengartikan komunikasi sebagai pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan. Pengoordinasian makna antara seseorang dan khalayak. Saling berbagi informasi, gagasan, atau sikap. Dan lain sebagainya. (Lihat. Dan Nimmo;h.5) [1]
Sedangkan jika kita tarik pengertian komunikasi menurut para sarjana, terdapat kurang lebih 126 buah definisi tentang komunikasi. Tetapi jika ditarik benang hijau maka dapat dirangkum dalam sebuah kalimat “proses penyampaian ataupun pertukaran pesan dengan sebuah maksud ataupun tidak (maksud) sesuatu” [2]
Setelah kita mengetahui pengertian komunikasi diatas, ada baiknya kita memahami karakteristik dari komunikasi itu sendiri. Karakteristik komunikasi bisa dilihat dari. Pertama komunikasi merupakan suatu proses. Proses adalah arus, perubahan, dan ketidaktetapan dalam hubungan kegiatan terhadap satu sama lain. [3] Barlund secara khusus melukiskan sifat proses itu sendiri –berkembang, dinamis, sinambung, sirkular, tak dapat diulang, tak dapat dibalikkan, dan kompleks. [4] hal ini dapat diartikan bahwa komunikasi itu berlangsung terus menerus tidak bisa berhenti serta tidak memiliki titik tolak. Kedua, komunikasi dilakukan secara sengaja dan memiliki tujuan. Salah satu tujuan komunikasi adalah penyampain pesan, maka oleh karenannya komunikasi dilakukan dengan sengaja dan sadar. Ketiga, adanya partisipasi dan kerjasama dari partisipan komunikasi, dalam hal ini komunikasi menuntut adanya timbal balik (feedback) dari pesan yang disampaikan komunikator ke penerima pesan (komunikan), timbal balik ini bisa terjadi apabila pesan yang disampaikan dapat di mengerti oleh komunikan.  
Keempat, bersifat simbolik. Karakteristik komunikasi yaitu adanya simbol sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Seseorang akan dapat menginterpretasikan berbagai bentuk dan tindakan yang dilakukan oleh orang lain, hingga kemudian terbentuk interpretasi bersama mengenai suatu tindakan tersebut. Sebagaimana dari salah satu pengertian komunikasi ialah proses interaksi social yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol. [5]
Kelima, bersifat transaksional. Artinya antara komunikator dengan komunikan harus bertanggungjawab terhadap dampak/akibat yang ditimbulkan dari komunikasi yang terjadi. [6] karena dalam komunikasi secara tidak langsung terjadi proses pertukaran (transaksi) pesan.
Keenam, menembus ruang dan waktu. Komunikasi dapat menembus ruang dan waktu dalam arti, komunikasi bisa dilakukan melalui media komunikasi (ruang), seperti Handphone, Skype, Internet dan lainnya. Selain itu, komunikasi terjadi sejak masa lalu sampai sekarang (waktu).
Demikan karakteristik dari komunikasi, mudah-mudahan definisi komunikasi bisa lebih dipahami jika kita mengetahui karakteristik dari komunikasi itu sendiri.

Wallahu al ’a’lamu bi as-shawwaab…..

Referensi

[1] Nimmo, Dan, 2005, Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan dan Media,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)
[2] Dr. Fal. Harmonis, disampaikan pada kuliah Komunikasi Politik, 16 Maret 2015.
[3] Nimmo, Op.Cit, h.7
[4] Ibid
[5] Ibid h.6

[6] Komala, Lukiati.2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. (Bandung: Widya Padjajaran)

Sebelumnya penulis telah memuat tulisan ini dalam blog yang berbeda, silahkan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rudal Balistik Korut Yang Bikin Heboh

Humanitarian Intervention ditinjau kembali